Asuransi Kesehatan Cashless vs Reimburse, Mana yang Terbaik
Saat Anda ingin memilih asuransi kesehatan, ada berbagai pertimbangan yang sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu. Mulai dari berapa jumlah premi yang harus Anda bayarkan, jangka waktu yang diperlukan, batasan usia, kredibilitas perusahaan asuransi tersebut, hingga bagaimana klaim yang diberlakukan.
Ketika seseorang jatuh sakit dan mengajukan klaim penggantian biaya kepada perusahaan asuransi. Namun, biasanya pihak asuransi menerapkan proses klaim yang berbeda-beda, baik itu klaim asuransi cashless ataupun reimburse. Nah, dari kedua cara pengajuan klaim asuransi tersebut, manakah yang paling menguntungkan bagi nasabah? Berikut ini perbedaan selengkapnya.
Mekanisme Pengajuan Klaim
Reimburse dan cashless merupakan metode pengajuan klaim asuransi yang berbeda. Seperti yang sudah kita ketahui, klaim asuransi secara reimburse, mengharuskan nasabah melewati langkah demi langkah terlebih dahulu ketika melakukan proses pengajuan klaim. Setelah semua proses selesai, barulah nasabah bisa mendapatkan manfaat dari produk asuransi kesehatan yang bersangkutan.
Sedangkan untuk proses cashless, mekanisme pengajuannya cenderung lebih mudah dan cepat. Nasabah hanya perlu datang ke rumah sakit dan menunjukkan kartu keanggotaan di perusahaan asuransi kesehatan tersebut. Kemudian, pihak rumah sakit akan memvalidasi dari kartu tersebut apakah masih aktif atau sudah tidak berlaku.
Baca juga: Jenis Olahraga yang Bisa Dilakukan di Rumah Saat Musim Hujan
Mekanisme Pembayaran
Asuransi kesehatan dengan sistem cashless bisa dikatakan memiliki metode yang jauh lebih simpel. Sebab, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya apapun untuk memperoleh perawatan dan pengobatan di rumah sakit.
Sedangkan asuransi kesejatan dengan sistem reimburse, mengharuskan Anda untuk mengeluarkan biaya terlebih dahulu dari kantong sendiri. Kemudian, barulah biaya tersebut Anda klaim dengan menyertakan beberapa dokumen serta kwitansi untuk diganti oleh pihak asuransi.
Meski berbeda, kedua asuransi kesehatan tersebut memiliki kesamaan untuk batasan plafon.. Contohnya, jika Anda memiliki asuransi kesehatan dengan plafon Rp 50 juta, maka total biaya yang Anda keluarkan saat berada di rumah sakit tidak boleh melebihi Rp 50 juta.
Besaran Biaya Premi yang Dibayarkan
Setiap perusahaan asuransi kesehatan pastinya akan menetapkan besaran biaya premi yang berbeda-beda. Untuk sistem cashless, biasanya pihak asuransi akan mematok premi yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan sistem reimburse.
Hal tersebut disebabkan karena layanan asuransi kesehatan yang menggunakan sistem cashless dinilai lebih fleksibel dan juga praktis. Kemudian, plafon manfaat yang ditawarkan oleh asuransi kesehatan cashless juga lebih tinggi dibandingkan dengan asuransi kesehatan yang menggunakan sistem reimburse.
Baca juga: Pengobatan Medis vs Alternatif, Mana yang Terbaik?
Pilihan Rumah Sakit
Meskipun asuransi kesehatan yang menggunakan sistem klaim cashless terlihat lebih menguntungkan, namun untuk pilihan rumah sakit, asuransi kesehatan yang menggunakan klaim reimburse memiliki lebih opsi. Perlu diketahui, asuransi kesehatan yang menggunakan sistem reimburse memiliki jumlah rekanan rumah sakit yang lebih banyak dan lebih luas dibandingkan asuransi kesehatan cashless.
Alasan utamanya adalah kebanyakan rumah sakit lebih menyukai sistem pembayaran di awal dibandingkan di belakang. Hal ini tentunya akan membuat pihak rumah sakit lebih mudah saat melakukan pencatatan biaya pemasukan dan sebagainya.
Itulah beberapa kelebihan dan kekurangan dari masing-masing asuransi kesehatan baik yang menggunakan sistem cashless ataupun sistem reimburse. Diantara asuransi kesehatan cashless atau asuransi kesehatan reimburse manakah yang menurut Anda paling menguntungkan?
Apapun pilihan Anda, pastikan untuk selalu menyesuaikan dengan kebutuhan Anda. Selain itu, Anda juga dapat memilih menggunakan asuransi kesehatan dari Mega Insurance untuk mendapatkan perlindungan kesehatan secara optimal.